![]() |
Ulfa, Menteri kesehatan BEM UM BIMA |
OPONI : Ditengah arus perubahan zaman yang mengalami perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi dan informasi, Pemerintah kota Bima (Pemkot) masih menutup mata terhadap kondisi keluruhan nungga yang masih terisolir dari jangkauan jaringan.
Toloweri kelurahan nungga merupakan kelurahan yang menyediakan destinasi wisata bagi wisatawan kota bima, disetiap hari tetap ada wisatawan yang berkunjung menikmati keindahan alam dan destinasi wisata di tolo weri kelurahan nungga kota bima, tentu sebagai Pemerintah Daerah harus merasa malu terhadap kondisi Kota yang masih terdapat kelurahan yang masih blank spot.
pemerintah kota bima sudah seharusnya melihat teknologi sebagai sarana implementasi Good Government, di era reformasi birokrasi dan revolusi industri 5.0 informasi publik sudah edarkan melalui media online selanjutnya di akses via teknologi yang terhubung dengan saluran jaringan internet.
Kondisi Kota Bima hari ini cukup memalukan, sebagai salah satu kota madya yang ada di Nusa Tenggara Barat sudah seharusnya berjuang mati Matian untuk menunaikan kewajiban sebagai pemerintah dengan memastikan tidak ada kelurahan yang blank spot internet.
Pemerintah Daerah Kota Bima juga harus sadari bahwa setiap orang berhak memperoleh informasi publik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Hak ini merupakan hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 F UUD 1945.
urgensi lain kenapa pemerintah daerah harus segera menjawab problematika yang dihadapi masyarakat kelurahan nungga adalah dimana persiapan fasilitas ekonomi digital di Indonesia Industri 4.0 diperkirakan akan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan jumlah mencapai 133 miliar dollar AS pada tahun 2025. Dengan didukung oleh 185 juta penduduk yang telah terhubung layanan internet. Kemajuan industri tersebut akan mengantarkan Indonesia menuju sepuluh besar kekuatan ekonomi global pada tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045.
Selanjutnya pertumbuhan ekonomi digital diperkirakan akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun. E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun. Pada tahun 2030 B2B (business-to-business) juga diperkirakan akan tumbuh kurang lebih 13% atau setara dengan Rp763 triliun,health-tech diperkirakan akan menjadi Rp471,6 triliun atau tumbuh sekitar 8%. PDB Indonesia diperkirakan akan tumbuh dari Rp15.400 triliun menjadi Rp24.000 triliun pada tahun 2030, Kota Bima juga akan memberikan kontribusi real terhadap terget pencapaian nasional.
Untuk mendukung hal tersebut dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital besar yang diperhitungkan di pasar global, pemerintah sangat perlu melakukan banyak penyesuaian terhadap kebijakan pembangunan infrastruktur nasional dan daerah termasuk di kota Bima.
Tidak hanya pembangunan infrastruktur darat dan laut, namun infrastruktur pendukung aktivitas ekonomi digital juga perlu dukungan dari pemerintah. Ini ditandai dengan diterbitkannya omnibus law dalam bentuk Undang-undang Cipta Kerja.
Semakin berkembang dan meningkatnya aktifitas ekonomi yang berbasis digital di negeri ini akan berdampak pada peningkatan penggunaan trafik data sehingga membutuhkan jangkauan jaringan yang memadai disetiap sudut-sudut ngeri tidak terlepas kelurahan nungga Kota Bima.
Pembangunan menara telekomunikasi hanya dijadikan sebagai instrumen politik bagi para politisi dikota bima disetiap Periode kampanye.
Saat ini ada dua bentuk infrastruktur pendukung aktivitas ekonomi digital yang telah dirasakan oleh masyarakat.
Bentuk yang pertama adalah ekonomi digital yang berbasis konektivitas teknologi selular (mobile) yang dimanfaatkan oleh para pelaku mobile e-commerce karena jangkauan sinyal layanan jaringan yang lebih luas yang terpancar melalui menara-menara telekomunikasi. Bentuk aktivitas ekonomi digital yang kedua adalah yang berbasis konektivitas internet statis seperti wifi, broadband internet, dan sebagainya. sementara di kelurahan nungga masih menjadi mimpi belaka menunggu realisasi janji politisi.
Ulfa menyampaikan bahwa nungga memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi digital dilihat dari jumlah penggunaan layanan data yang terus berkembang pesat.
Oleh karena itu, keberadaan menara telekomunikasi menjadi salah satu milestone penting dalam hal adopsi teknologi 5G dan mendorong adanya peningkatan kualitas, produktivitas serta automasi, di dalam operasional industry serta menyukseskan inisiatif pemerintah yakni Making Indonesia 4.0 serta sarana eksploitasi destinasi wisata yang menarik perhatian wisatawan hingga diluar kota bima. (Red)
Penulis: Ulfa, Menteri kesehatan BEM UM BIMA.