![]() |
Konferwil EW-LMND) Provinsi NTB H-1 di Dompu |
DompuNTB - Konferensi Wilayah (Konferwil) Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Provinsi NTB H-1 sukses di selenggarakan di Dompu Kamis, 23 mei 2024.
Kegiatan tersebut laksanakan selama 4 hari, yakni dari tanggal 23 s/d 26 Mei 2024. Kegiatan Konferwil dengan tema tentang "Kesetaraan Pendidikan dari NTB Menuju Indonesia Emas" ini dihadiri langsung oleh Ketua umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) yakni Kawan seperjuangan Muhammad Asrul dan Ketua EW-LMND NTB Rohman Rofiki, dan beberapa pimpinan politik EKSEKUTIF KOTA (EK), EKSEKUTIF KOMISARIAT (E-KOM) yang berada di seluruh NTB , serta Kawan lama LMND yang berada di sekitar kota/kab. Bima, Dompu. Kegiatan ini juga di hadiri langsung dari beberapa perwakilan pemerintah Daerah yang berada di dompu yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Dompu, Gatot Gunawan PP, Kapolsek Dompu Kota IPDA Helmi, SH, serta seluruh OKP yang berada di wilayah kabupaten Dompu.
Ketua EW-LMND NTB Rohman Rofiki dalam sambutannya menyampaikan, LMND selalu konsisten menyoroti terkait dengan soal masa depan pendidikan di Indonesia, khususnya di NTB, sehingga LMND sendiri mengusulkan manifesto pendidikan terhadap pemangku kebijakan di NTB ini sendiri.
"Adapun beberapa isi dari manifesto pendidikan itu sendiri ialah salah satunya tentang biaya pendidikan. Pada tahun 2020-2021 kemarin saja, biaya yang dikeluarkan oleh para mahasiswa menurut data BPS, sekitar 21,1 juta pertahun. Sementara biaya pendidikan khususnya bagi mahasiswa menurut data OJK meningkat lagi 10 sampai 15 persen pertahunnya. Jika semuanya dikalkulasi dengan anggaran pengeluaran mahasiswa di tahun 2023 dan 2024 ini, sekitar 27,2 juta pertahun. Ini baru hitungan satu anak, bagaimana orang tua kita menguliahkan dua anak mereka" tandanya.
Supaya biaya pendidikan dapat disetarakan mulai dari kaum yang bawah sampai atas, kemudian LMND juga mengusung supaya pemerintah dapat memprogramkan 14 tahun wajib belajar," jelasnya Kamis (23/5/2024).
Selain itu, ia juga berharap pemerintah memudahkan pengecekan para Mahasiswa/i yang melanjutkan sekolah Perguruan tinggi yang ada di NTB.
"Yang Artinya, semester 1 sampai semester 4 itu digratiskan oleh pemerintah," harapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional (EN-LMND) Muhammad Asrul menyatakan, untuk menuju Indonesia emas tidak sebatas selogan semata. Namun langkah maju untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Negeri ini. Jika tema Indonesia emas itu merupakan visi jangka panjang pemerintah Jokowi dan Ma'aruf Amin dan diteruskan transisi kepemimpinan oleh Prabowo dan Gibran.
"Kita harapkan bahwa Indonesia emas ini bukan hanya sebatas slogan, tapi ini merupakan visi besar, karena untuk bisa memposisikan bangsa dan negara ini menjadi negara maju, tentunya ada problem dan persoalan yang lebih besar yang perlu diselesaikan di dalamnya. Analisa kita secara organisasional, pondasi yang paling utama dalam menuju Indonesia emas itu adalah, memperbaiki kualitas pendidikan dan bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia" tuturnya. Kemajuan suatu bangsa itu tergantung dari kemajuan pendidikan, pendidikan menjadi pondasi utama kemajuan bangsa," harapnya.
Lanjutnya, "Jadi kita melihat, persoalan di bidang pendidikan itu selain infrastruktur adalah soal akses, akses ini menyebabkan anak-anak SD tidak bisa lanjut SMP, anak SMP tidak bisa lanjut SMA, anak SMA tidak bisa lanjutkan perguruan tinggi karena persoalan biaya," terangnya. (MT03)