![]() |
Obyek Wisata Air Terjun Oi Marai di Desa Kawin dan To'i Kec. Tambora Kab. Bima |
Kabupaten Bima - Tiket masuk Obyek Wisata Oi Marai di Desa Kawinda To'i Kecamatan Tambora kabupaten Bima, akhir - akhir ini menjadi sorotan pengunjung dan menjadi pembahasan Warga Net.
Obyek Wisata di Kaki Gunung Tambora tersebut merupakan aset unggul Desa Kawinda to'i, yang sangat di minati pengunjung Lokal, Nasional maupun Mancanegara.
Dalam sistim pengelolaan Obyek wisata tersebut ada dua yang mengelola yakni Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dan Balai Taman Nasional Gunung Tambora.
Sesuai SK Pemerintah Desa (Pemdes) Pokdarwis mengelola tiga air terjung dibawah. Sementara Taman nasional mengelola air terjun "Bidadari" dan air terjun "selendang putih"
Mantan Ketua Pokdarwis Oi Marai, Burhan menyampaikan, penarikan tiket masuk di obyek wisata tersebut sudah menjadi sorotan para pengunjung, dan hal dikeluhkan oleh pengunjung selama ini harusnya ada pembahasan serius dilakukan oleh Pengurus Pokdarwis maupun Balai Taman Nasional Tambora.
"Saya selaku mantan ketua pokdarwis menanggapi keresan para pengunjung terkait dengan loncatnya harga tiket antrian masuk di kawasan Taman nasional. Mestinya ini perlu ada pembahasan intens supaya teman-teman pengurus pokdarwis selanjutnya tidak kena ocehan juga oleh seluruh pengunjung," katanya Senin (4/11/2024).
Pria biasa disapa Ridho ini mengungkapkan, sitiap pengunjung yang ingin menuju ke lokasi Air terjun Bidadari yang dikelola oleh TN Tambora, pastinya akan melewati pintu pertama yang dijaga oleh pengurus Pokdarwis. Dari gerbang pertama, kata dia, pengunjung harus bayar tiket masuk sesuai Perdes.
"Karena jalur yang dipakai oleh pengunjung untuk menuju AIR terjun bidadari Taman nasional harus lakukan pembayaran di pintu masuk pertama, yaitu gerbang penjagaan POKDARWIS. Tarif pertama dilakukan oleh POKDARWIS Motor 10rbu, mobil 15 ribu, berdasarkan ketentuan PERDES, dan ketika pengunjung mau masuk di taman masional harus lakukan registrasi lagi, per orang 30 ribu," ungkapnya.
Sebagai Mantan ketua, ia mengajak Pokdarwis dan TN Tambora, membicara kembali permasalahan harga tiket masuk di obyek wisata tersebut dengan pengurus Pokdarwis, Pemdes dan Balai Taman Nasional Gunung Taambora.
"Keresahan inilah yang menjadi pemicu besar sehingga pengunjung banyak yang nuntut. Saya tidak ingin ada timbul gejolak antara pengunjung dengan teman teman pengelola, mestinya ini harus di atensi khusus oleh kepala Balai Taman Masional, karna aset kami juga akan kena imbas," terangnya. (Red)