 |
| Dinas Kesehatan Kabupaten Bima menyelenggarakan workshop bertajuk “Peran Tenaga Kesehatan |
Bima, - Dinas Kesehatan Kabupaten Bima menyelenggarakan workshop bertajuk “Peran Tenaga Kesehatan dalam Percepatan Penurunan Stunting melalui Sistem Rujukan Berjenjang dan Tata Laksana Gizi Buruk” pada Sabtu (12/7) di Aula Hotel Mutmainah, Kota Bima. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam menanggulangi stunting secara sistematis dan berkelanjutan.
Workshop ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari tenaga pelaksana gizi dan dokter umum Puskesmas se-Kabupaten dan se-Kota Bima, perwakilan dari bidang teknis di Dinas Kesehatan, serta lintas sektor terkait. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, khususnya dalam hal deteksi dini kasus stunting, penatalaksanaan gizi buruk, serta pemantauan terhadap pasien yang telah menjalani proses rujukan balik dari rumah sakit.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Nurul Wahyuti, SE, ME, yang hadir mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi dan kesiapan tenaga kesehatan di lini pelayanan dasar dalam menurunkan angka stunting di wilayah Bima.
Dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini. Dr. dr. I Gusti Ayu Putu Pratiwi dari Universitas Udayana membawakan materi mengenai tata laksana stunting dan malnutrisi berdasarkan pendekatan evidence-based. Sementara itu, dr. Nurayu Miratu, Sp.A dari RSUD Bima menyampaikan paparan mengenai studi kasus dan pengalaman klinis dalam menangani pasien stunting di rumah sakit.
"Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman teknis dan sinergi antar pemangku kepentingan, serta meningkatkan efektivitas sistem rujukan berjenjang yang berorientasi pada keberlangsungan pengobatan dan rehabilitasi anak dengan masalah gizi," ujarnya.
Dengan peningkatan kapasitas SDM dan penguatan sistem pelayanan, Kabupaten Bima menargetkan percepatan penurunan prevalensi stunting sebagai bagian dari agenda pembangunan kesehatan jangka panjang yang berkelanjutan. (Red)
