Mataram, - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Konferensi dan Taktik Eksekutif Wilayah (EW) sebagai bagian dari rangkaian menuju Kongres LMND ke-X (sepuluh). Agenda ini menjadi momentum strategis bagi seluruh kader LMND di NTB untuk memperkuat konsolidasi ideologis, menajamkan arah taktik gerakan, serta merumuskan formula baru menuju visi besar organisasi: “Indonesia Kekuatan Baru Dunia"
Kegiatan yang berlangsung di Mataram ini dihadiri oleh beberapa pengurus eksekutif wilayah EW-LMND NTB, Dalam suasana penuh semangat dan diskursus kritis, para peserta membedah berbagai isu krusial mulai dari problem pendidikan nasional, ketimpangan ekonomi daerah, hingga arah pembangunan Nusa Tenggara Barat yang dinilai belum berpihak pada rakyat miskin dan kaum muda.
Ketua LMND Wilayah NTB. Arif haryadin dalam sambutannya menegaskan bahwa " konferensi Strategi dan taktik LMND NTB sebagai ruang membahas situasi internasional, situasi nasional, situasi daerah, Sampai sirkulasi kepempimpinan ekskutif nasional. Dan aka mendorong issue-issue krusial di NTB seperti issue ekonomi, pendidikan, kesehatan, lebih-lebih situasi pertambangan. Semua bahan bacaan ini akan kita dorong untuk jadikan program perjuangan organisasi yang relevansi dengan tema "Indonesia sebagai kekuatan baru dunia.
Melalui forum ini, Ketua EW-LMND NTB : Arif haryadin menambahkan juga forum kongres ke-X (Sepuluh) ini akan menjadi ruang bagi seluruh anggota LMND, lebih-lebih LMND NTB untuk menuangkan ide dan gagasan untuk pembaharuan konstitusi organisasi maupun program perjuangan.
Bukan hanya disitu saja, EW-LMND NTB menegaskan komitmennya yang menempatkan pendidikan sebagai alat pembebasan, bukan komoditas pasar. Kader LMND juga menyoroti pentingnya membangun basis gerakan di kampus dan desa sebagai bentuk nyata perlawanan terhadap ketidakadilan sosial dan neoliberalisme yang menjerat bangsa.
Dalam sesi taktik wilayah, berbagai rekomendasi strategis dirumuskan: memperluas pendidikan dasar organisasi (PDO) di seluruh Kota/Kabupaten NTB, memperkuat propaganda digital berbasis riset, serta memperdalam solidaritas dengan kaum tani, buruh, dan pelajar. Semua itu diarahkan untuk menegaskan posisi LMND sebagai organisasi kerakyatan yang ideologis, ilmiah, dan revolusioner. Menutup konferensi, para peserta menyerukan satu suara: Dari NTB untuk Indonesia Kekuatan Baru. (Red)


