![]() |
| Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal |
Mataram, - Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan kesiapan NTB menjadi pelopor pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Hal itu disampaikan saat menutup secara resmi kegiatan Indonesia Ekonomi Syariah (IES) Forum dan Expo 2025 di Kawasan Islamic Center NTB, Minggu (26/10).
Acara tersebut merupakan edisi perdana forum ekonomi syariah berskala nasional yang digagas Kementerian Agama RI. Gubernur menyampaikan apresiasi atas kepercayaan menjadikan NTB sebagai tuan rumah pertama.
“Ketika Pak Menteri Agama meminta saya menjadi tuan rumah, saya tidak berpikir dua kali. Saya langsung jawab siap, Pak Menteri. Karena ini edisi pertama, dan insya Allah akan berlanjut ke provinsi lain. Tapi sejarah akan mencatat, edisi pertama dilaksanakan di NTB,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Ia juga menyebut potensi ekonomi syariah dunia mencapai 4,7 triliun dolar AS pada 2022 dan diproyeksikan naik menjadi 6,5 triliun dolar AS pada 2027. Karena itu, Indonesia yang berpenduduk muslim terbesar di dunia harus menjadi pemain utama. “Indonesia saat ini berada di posisi ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi. Karena itu, kita berharap ekonomi syariah di Indonesia bisa menjadi nomor satu, dan NTB siap menjadi salah satu pelopornya,” tegasnya.
Ia juga menyoroti peran penting Bank NTB Syariah sebagai warisan kepemimpinan sebelumnya yang perlu terus diperkuat.
“Alhamdulillah, pada masa pendahulu saya, Tuan Guru Bajang (TGB), telah meninggalkan warisan ekonomi syariah yang luar biasa yaitu Bank NTB Syariah. Kita akan terus rawat dan besarkan lembaga ini,” katanya.
Lebih lanjut, Gubernur menegaskan bahwa ekonomi syariah tidak hanya menyangkut sektor perbankan, tetapi juga produksi, jasa, kuliner, hingga UMKM halal. “Saya mengajak seluruh warga NTB untuk mulai masuk ke ekonomi syariah. Gunakan bank syariah, buat produk UMKM yang bersertifikat halal, dan isi peluang besar yang terbuka di sektor ini,” pesannya. (Red)


