![]() |
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Erwin, S.IP, M.IP |
Bima, - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Erwin, S.IP, M.IP., angkat bicara menanggapi rentetan serangan dan fitnah yang belakangan ini dialamatkan kepada dirinya. Erwin menduga ada "hidden agenda" atau agenda tersembunyi di balik hujatan dan fitnah yang menyasar urusan pribadinya, sementara isu-isu yang lebih jelas di depan mata justru luput dari perhatian para pengkritik.
"Saya melihat ada 'hidden agenda' terkait banyaknya serangan terhadap pribadi saya akhir-akhir ini," ujar Erwin Kamis (9/10/2025)
Erwin mencontohkan, ada banyak kasus yang terlihat secara kasat mata di Kabupaten Bima, seperti lolosnya Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris Desa (Sekdes) sebagai tenaga P3K paruh waktu, namun isu-isu tersebut tidak pernah diangkat oleh oknum-oknum yang menyerangnya.
Soroti Pengabdian Tenaga Sukarela di Tambora Secara khusus, Erwin juga menyoroti pihak yang mempersoalkan pengabdian anak-anak di Tambora, yang berstatus tenaga sukarela. Ia meminta agar kritik dan hujatan itu diarahkan ke pihak yang seharusnya bertanggung jawab penuh.
"Kalau mau dipersoalkan pengabdian anak-anak di Tambora, persoalkan mulai dari kepala UPT dan jajaran ke bawah yang tidak pernah masuk kantor, banyak UPT di Tambora yang tidak pernah ada aktivitas bahkan jadi kandang kambing" tegasnya.
Menurut Erwin, adalah tidak adil mempersoalkan pengabdian tenaga sukarela yang bahkan negara sekalipun tidak bisa memberikan jaminan kesejahteraan. Ia mengisyaratkan bahwa serangan terhadapnya sebagi upaya character asasination (pembunuhan karakter) dan mengalihkan perhatian dari masalah struktural yang lebih besar. (Red)