 |
| Kemenag Kota Bima saat menyalurkan bantuan untuk Korban Banjir di Wera dan Ambalawi |
Kota Bima – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima menunjukkan kepeduliannya terhadap warga terdampak banjir dengan menggelar aksi sosial ke sejumlah wilayah yang terkena bencana. Kegiatan ini dilakukan bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Bima, kepala madrasah, guru, siswa, serta pegawai kantor Kemenag setempat.
Sebanyak 12 armada, baik mobil dinas maupun pribadi, dikerahkan untuk menuju wilayah Wera dan Ambalawi. Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Kemenag Kota Bima, H. Mansyur, S.Ag, didampingi Plt. Kasubag Drs. H. Furqan Ar Roka, Kasi Pakis H. Najamuddin M.Pd, serta sejumlah kepala madrasah dan tim mereka.
Hadir dalam aksi ini Kepala MAN 1 Kota Bima Drs. H. Adnan, Kepala MAN 2 Kota Bima Hj. Muslimah, S.Pd, Kepala MTsN 1 H. Abdul Gani, S.Ag, Kepala MTsN 2 Edy Amrin, S.Ag, M.Pd, Kepala MTsN 3 Taufik, MA, dan Kepala MIN Kota H. Irfan, M.Pd. Mereka turut membawa serta tim guru, siswa, dan pegawai kantor Kemenag Kota Bima.
Rombongan berangkat dari Kantor Kemenag Kota Bima pada pukul 09.00 WITA menuju Desa Talapiti, Ambalawi, kemudian melanjutkan perjalanan ke Wera Wora dan Nangawera. Aksi ini bertujuan untuk memberikan bantuan dan dukungan moril kepada warga yang terdampak banjir, sekaligus menunjukkan solidaritas dan kepedulian Kemenag Kota Bima terhadap masyarakat.
Kepala Kemenag Kota Bima, H. Mansyur, S.Ag, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial keagamaan dan kemanusiaan.
"Kami ingin hadir langsung di tengah masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat banjir. Semoga bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban mereka," ujarnya senin (10/2/2025)
Aksi sosial ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Mereka mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan yang diberikan oleh Kemenag Kota Bima dan seluruh elemen yang terlibat.
Diharapkan, langkah ini dapat memotivasi instansi lain untuk turut serta dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di saat-saat sulit seperti bencana alam.(Red)
